cara membahagiakan pasangan suami atau istri menurut agama islam agar rukun
Anda adalah sekuntum mawar yang sedang bersinar di rumah anda. Buatlah
di saat suami anda masuk ke rumah, dia merasa bahwa kecantikan dan keharuman
mawar tersebut, tidak bukan dan tidak lain hanyalah untuknya seorang.
Sopan dan penuh perhatianlah anda ketika berbincang-bincng dan
berdiskusi, jauhkanlah perdebatan dan sikap keras kepala untuk mengemukakan
pendapat anda.
Pahami pula kebenaran dan keindahan prinsip-prinsip islam di balik
kelebihan sang suami terhadap anda selaku istri, yang memang terkait dengan
kodrat seorang wanita, dan janganlah hal ini dianggap sebagai sesuatu yang
dzalim (penindasan).
Bagaimana caranya agar suami anda itu bisa merasa damai dan nyaman,
baik dengan perbuatan ataupun dengan kata-kata? Hal itulah yang secara terus
menerus anda selalu usahakan untuk suami anda. Untuk kesempurnaannya, lakukan
itu dengan sepenuh jiwa.
Lembutkanlah suara anda ketika berbicara dengan sang suami dan pastikan
suara anda tidak meninggi pada saat dia bersama anda. Diriwayatkan dalam sebuah
hadist, bahwa Rasulullah SAW bersabda; “Seorang istri yang menyakiti suaminya
di dunia, bidadari calon istrinya di surga akan berkata; ‘Jangan kamu sakiti
dia! Semoga Allah memusuhimu. Sesungguhnya di sisimu dia hanya sebagai seorang
tamu. Dia akan meninggalkanmu menuju kami’.” (HR. At-Tirmidzi)
Pastikan anda bangun pada malam hari untuk melakukan shalat malam
secara rutin (qiyamul lail), hal ini akan membawa kecerahan dan kebahagiaan
pada perkawinan anda, sungguh mengingat Allah SWT akan membawa ketenangan pada
hati anda. “Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati (senantiasa)
menjadi tenteram (tenang).” (QS. Ar-Ra’d [13]: 28)
Di malam hari, jadilah seperti pengantin baru buat suami anda,
janganlah anda beranjak tidur lebih dulu dari sang suami, kecuali kalau dirasa
sangat perlu.
Ketika suami anda baru pulang dari perjalanan yang lama ataupun
bepergian dari tempat yang jauh, sambutlah dia dengan wajah yang ceria dan
tunjukkanlah bahwa anda sangat merindukan kedatangannya.
Ingatlah selalu bahwa keberadaan sang suami adalah salah satu sarana
mendekatkan diri anda kepada Allah SWT.
Bersikaplah diam ketika suami anda sedang marah dan jangan tidur
kecuali dia mengijinkannya. Dalam kitab Shahih (Al-Bukhari) dari Abu Hurairah
r.a., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda; “Apabila seorang suami memanggil
istrinya ke tempat tidurnya, namun si istri menolak untuk datang, lalu si suami
bermalam (tidur) dalam keadaan marah kepada istrinya tersebut, niscaya para
malaikat melaknat si istri sampai ia berada di pagi hari.”
Berdirilah dekat suami anda ketika dia sedang memakai baju dan
sepatunya.
Buatlah suami anda merasa bahwa anda menginginkan sang suami untuk
mengenakan baju yang anda pilih buat dia, pilihlah pakaian itu oleh anda
sendiri.
Anda harus sensitif dan memahami
kebutuhan suami anda, untuk menjadikan pernikahan anda menjadi yang terbaik
tanpa menghabiskan waktu anda. Dari Thalaq bin Ali, ia berkata, Rasulullah SAW
bersabda; “Suami mana saja yang memanggil istrinya untuk memenuhi hajatnya,
maka si istri harus/wajib mendatanginya (memenuhi panggilannya) walaupun ia
sedang memanggang roti di atas tungku api.”
Ketika ada perselisihan pendapat, hendaknya anda tidak menunggu agar
sang suami meminta maaf kepada anda (jangan jadikan hal ini sebagai prioritas
utama harapan anda) mengalahlah demi kebaikan anda dan pasangan, kecuali kalau
suami anda secara sadar mengakuinya.
Rawatlah penampilan dan pakaian suami anda, biarpun kelihatannya suami
anda malas untuk merawat dan memakainya, tapi yakinlah bahwa dia akan
menyukainya sebagaimana teman-temannya juga akan menyukainya.
Hendaknya anda tidak selalu mengandalkan suami anda untuk berkeinginan
melakukan hubungan badan. Sekali-kali anda mulailah lebih dulu, tentu pada saat
yang tepat.
Pastikan Anda untuk selalu memperbaharui dan merubah bentuk penampilan
anda, sebagai tanda dan ungkapan kasih anda menyambut suami tercinta.
Ketika sang suami meminta sesuatu untuk melakukan hal-hal tertentu,
maka pastikan anda melakukannya dengan sigap dan sepenuh hati, jangan sampai
anda merasa enggan dan terlihat lamban.
(Almuhajirun,
arrahmah.com)
Janganlah menunggu atau mengharapkan balasan dari semua perbuatan dan
kebiasaan baik anda, banyak suami karena kesibukan kerjanya, gampang melupakan
untuk melakukan hal tersebut, atau secara tidak sengaja lupa untuk menyampaikan
penghargaan yang semestinya kepada anda.
Hendaknya berbuat sesuai dengan keadaan dan kemampuan keuangan yang
ada, dan jangan meminta sesuatu yang berlebihan dan mahal.
Comments
Post a Comment